Sabtu, 31 Mei 2014

Ghost Stories part 1

Pada waktu itu aku mengikuti persami yg diadakan di sekolahku. Seneng banget rasanya waktu itu tapi kesenangan itu berubah ketika aku mendapat sebuah bisikan aneh yg terdengar jelas di telingaku. 'Jangan harap kamu bisa senang seperti teman-temanmu yang lain atau kau akan mati', begitulah isi bisikan itu. Aku tidak mengerti apa yg ia bisikan. Tiga hari kemudian, persami pun dimulai. Kami pun dibagi menjadi beberapa regu. Aku masuk dalam regu anggrek. Pada malam harinya sekitar jam 24.00, kami pun melakukan kegiatan jurit malam. Kak Bobby memberikan aba2 sebelum jurit malam dimulai dan diadakan pembagian kelompok untuk kegiatan ini. Aku sekelompok dengan Roni dan Dea. Aku adalah kelompok lima. Akhirnya giliran kelompok kami yang akan melakukan kegiatan jurit malam ini. Setiap kelompok harus berkeliling di sekolah untuk mencari sebuah kata dan menyusunnya menjadi satu. Kami pun mulai mencari kata itu satu persatu. Ketika kami akan menuju ruang laboratorium, aku merasakan sesuatu yg aneh. Aku tiba2 saja mendengar suara tangisan perempuan di dekat toilet. Aku pun bertanya pada Roni dan Dea. "Roni, Dea kalian denger suara tangisan gk?". Jawab mereka,"nggak kita gk denger tuh". Aku pun mulai takut. Bulukudukku pun berdiri sementara itu suara tangisan itu semakin lama semakin jelas. "Roni kita mau kemana lagi nih? Cepetan dong aku mulai takut nih" kata Dea dengan gemetar. Aku mengajak mereka ke toilet. "Ngapain ke toilet?" tanya Roni. "Aku tau pasti mau liat siapa yg nangis. Iya kan Dila?" sahut Dea. Aku pun menganggukkan kepala. "Ya sudahlah" kata Roni dengan lemas seakan-akan tidak mau menurutiku. Kami pun pergi ke toilet dan membuka pintu toilet perlahan-lahan dan kami menemukan sebuah kotak berisi sebuah kertas. Kami pun mulai membaca isi kertas itu,"Jangan harap kamu bisa senang seperti teman-temanmu yang lain atau kau akan mati'. Aku kaget melihat isi kertas itu. "Bukannya itu...?" kataku hampir terbata-bata. "Bukannya apa maksud kamu? Jangan nakut-nakutin kita dong" kata Dea yg hampir nangis gara2 takut. "Ini itu sebuah bisikan yg aku dengar kemarin malam" jawabku. Seketika itu juga kami merasakan ada seseorang di belakang kami. Saat kami melihat ke belakang ternyata seorang perempuan berambut panjang, berpakaian lusuh dan tangan serta kakinya penuh dengan darah dan yg membuat kami kaget adalah dia mengenakan seragam sekolah kami. Aku rasa ia adalah seorang murid yg mungkin dibunuh disini. "Teman-teman ayo kita pergi dari sini!!" teriak Roni. Kami pun mulai keluar dari toilet dan kami terpisah dari kelompok kami.


Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar